Selasa, 29 Maret 2022

Pemasaran Buku

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke-19
Senin, 28 Februari 2022
Tema
Pemasaran Buku

Narasumber : Agus Subardana
Moderaror    : Raliyanti


Penyampaian materi dibuka dengan penjelasan Bapak Agus mengenai pentingnya buku sebagai ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran dan penyampaian informasi. Demi mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan mempunyai minat baca yang tinggi, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah dilakukan dalam bentuk menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak dalam penerbitan buku 

Di tengah pandemi covid-19, Industri penerbitan buku skala Global justru semakin meningkat. Genre buku yang mengalami peningkatan diantaranya adalah

  1.  Food and Drink mencapai 33 %
  2.  Fiksi 9 % 
  3. Leisure and Lifestyle 37 %
  4. Personal Development 11 %
  5. Children and Young Adult Non-Fiction 15 %

Industri penerbitan Nasional di masa pandemi ini mengalami penurunan cukup keras (Berdasarkan analisa pasar dan diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org. Hal tersebut terjadi karena tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan. Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi Work From Home (WFH). Bahkan sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama 3 bulan dan 5%nya menyatakan sanggup bertahan selama satu tahun. 

Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa industri buku di indonesia mengalami penurunan drastis mencapai 50-80%. Penerbit ANDI Offset Yogyakarta merupakan salah satu penerbit yang masih bisa bertahan dalam gempuran pandemi beberapa genre yang masih bisa bertumbuh bersama Penerbit ANDI diantaranya adalah

  1. Buku sekolah                       
  2. Buku anak                            
  3. Buku memasak                    
  4. Parenting & Family
  5. Self improvement              
  6. Computing & Technology
  7. Hukum
  8. Bisnis

Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling. Perubahan pola perilaku konsumen juga merupakan hal yang menarik dalam industri penerbitan buku, khususnya segmen remaja. Konsumen remaja tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Mereka juga ingin selalu menjadi yang pertama mendapatkan produk bukunya. 

Jenis buku yang diterbitkan sangat mempengaruhi strategi pemasaran penjualan buku. Jenis-jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan menjadi kategori buku, penerbit ANDI juga termasuk salah satu penerbit yang menerbitkan buku dengan kategori yang cukup banyak. Dari jenis kategori buku tersebut akan dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Strategi pemasaran biasanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

a. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat

b. Faktor Makro yaitudemografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya

Strategi pemasaran buku yang dilakukan oleh Penerbit Andi meliputi 2 hal

Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)

1. Pentingnya Transformasi Digital

Perubahan dunia menuju era Low Touch Economyakan berdampak pada banyak hal mulai dari tempat bekerja, cara belajar-mengajar, kehidupan kelaurga hingga aktivitas sosial. Strategi utama yang digunakan adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku. Manfaat Digital Marketing antara lain

💥 Biaya relatif terjangkau/murah

💥Daya jangkau sangat luas

💥Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai kategori

💥Komunikasi dengan konsumen lebih mudah

💥Lebih cepat populer

💥Membantu meningkatkan penjualan

💥Mudah di evaluasi dan dikembangkan


Lima strategi yang dilakukan pada Strategi Online

💦 Melakukan pengelolaan secara intens pada buku- buku best sellernya 

💦 Menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-commerce maupun reseller individu. Selain itu juga menjual merchandise, e-book hingga membuat konten

💦 Melakukan optimalisasi di semua produk

💦 Melakukan optimalisasi stock produk melalui program Bundling dan online

💦 Mengelola Dead Stock (buku-buku yang tidak terjual) melalui program diskon dan Books Fair


2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas 

Penjualan lewat komunitas lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Kuncinya kita harus pro aktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline)

Strategi Pemasaran di Toko Buku

Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku, kita perlu memetakan jenis toko buku, diantaranya adalah Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern dan toko Buku Tradisional. Berikut toko buku di Indonesia yang masih aktif 


  Yang termasuk toko buku modern adalah Gramedia, toga Mas dan Gunung Agung. Untuk menyukseskan pemasaran di toko buku, maka ditempatkan marketing khusus buku di Indonesia. Berikut Tugas marketing toko buku 


 

Salah satu tugas dari sales toko buku adalah cek stock. Tujuan dari check stock adalah sebagai berikut:

Tugas lain dari marketing buku adalah menjalin kerjasama yang baik dengan toko. Tujuannya adalah sebagai berikut


Selling skill adalah hal yang sangat diperlikan seorang marketing buku Selling skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang atau jasa. Selling skill sangat menentukan apa yang akan kita raih kedepannya. Sukses atau tidaknya bisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi kemampuan kita menjual produk yang kita miliki. Menganalisa toko buku juga diperlukan, salah satunya adalah menganalisa konsumen yang datang. Analisa ini penting karena dengan banyaknya konsumen yang datang maka kita bisa menentukan konsumennya kebanyakan untuk kalangan apa, sehingga kita bisa menyiapkan display yang akan diberikan 

Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dapat dilakukan Strategi Promosi. 
Di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan, antara lain :
  • Menguasai display buku, supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
  • Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM, dll)
  • Kuncinya kita pro aktife komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

Program promosi buku dapat dibagi bermacam-macam antara lain, program ramadhan, program tahun ajaran mahasiswa baru, program tahun ajaran baru siswa SD,  SMP,SMA dan program akhir tahun. Program-program itu harus direncanakan dengan baik supaya anggarannya dapat dikelola semaksimal mungkin  

Directselling atau penjualan langsung

Cara ini dilakukan untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead,  dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan berjangka panjang. Produk yang dijual secara langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel tradisional. Satu-satunya cara membelinya dalah dengan menemukan distributor atau perwakilannya 

Jenis kategori penjualan buku lewat directselling dibagi menjadi beberapa target pasar diantaranya yaitu:

👉Buku pendidikan (Buku mata pelajaran utama dan pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK)

👉Buku teks perguruan tinggi untuk semua mata kuliah

👉Buku referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan tinggi dan umum 

Tugas Directselling tersebut adalah bertanggungjawab sesuai maping areanya masing-masing diantaranya adalah:

  1. Melakukan kunjungan langsung ke tiap sekolah PAUD-TK, SD, SMP, SMA, SMA.
  2. Melakukan kunjungan ke Kampus/Perguruan Tinggi  untuk menemui Dosen, Kaprodi, Dekan,  LPPM dan kepada Rektor
  3. Melakukan Kunjungan ke Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

Dari penjelasan tersebut, aku semakin memahami bahwa ternyata menjadi seorang marketing terutama yang bergerak dalam penerbitan buku tidak mudah. Dengan demikian diharapkan kita akan menghargai dan bisa berkontribusi dalam penerbitan buku-buku kita. 







Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan kd-18
Jum'at, 25 Februari 2022
Tema
Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator    : Rosminiyati


Malam ini bulan bersembunyi dibalik awan yang hitam, seolah malu menampakkan cahaya redupnya. Tidak dengan diriku, walaupun sudah tertinggal menuliskan resume ini, walau dengan tertatih - tatih semangat masih tetap ada untuk mewujudkan sebuah karya yang kuimpikan.  
Pada pertemuan ke 18 ini, membawa kelas menulis gelombang 24 bertemu dengan bapak muda tapi penuh semangat dan prestasi. Beliau adalah  bapak Raimundus Brian Prasetyawan.
Membersamai kita malam ini bersama ibu moderator keren, Rosminiyati.
Marlah kita simak kelasnya yang bertemakan : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie.
Kehadiran penerbit indie saat ini sebagai jawaban dari sulitnya para penulis pemula untuk menembus penerbit mayor yang memang telah dibebani oleh selera pasar dan tingginya biaya operasional mereka.
Seorang penulis pemula harus mau menunggu kepastian karyanya diterbitkan atau tidak dalam waktu yang tidak singkat. Pun, banyaknya persyaratan yang harus mereka penuhi, termasuk prosedur "ribet" yang memang jamak di penerbit mayor.
Penerbit indie seolah menjadi oase bagi penulis pemula untuk memperkenalkan karyanya dan mencoba eksis di dunia perbukuan Indonesia untuk kemudian juga berharap suatu hari penerbit mayor melirik karyanya.
Dua hal yang menjadi penerbit indie sangat diminati saat ini, yaitu
1. Naskah pasti diterbitkan
2. Proses penerbitan nya mudah dan cepat.
Karena itu sejalan dengan hukum suplay and demand maka menjamurlah keberadaan penerbit indie saat ini. Ini harus disikapi dengan bijak oleh para calon penulis yang ingin menerbitkan bukunya.
Kehati-hatian penulis dan track record yang dimiliki penerbit indie tersebut wajib dimiliki, termasuk semua prosedur yang akan dilalui saat proses kerja sama harus dipahami dengan jelas dan rinci.
Sehingga jangan sampai terjadi wan prestasi karena salah satu pihak merasa dirugikan karena kurang jelasnya informasi yang diperoleh penulis.

Dengan gamblang kemudian Pak Brian memaparkan ciri penerbit indie yang dapat dipercaya,
  1. Tidak ada seleksi yang dilakukan penerbit. Penerbit mendudukkan semua naskah yang masuk sama. Keadilan ini menjadikan penulis merasa aman, karena tidak akan di PHP  oleh penerbit dengan berbagai alasan.
  2. Proses terbit cepat, antara 1-3 bulan. Inilah salah satu keunggulan penerbit indie yang wajib dipahami penulis. Dalam waktu yang relatif singkat penulis akan mendapatkan karyanya selesai dalam waktu relatif singkat dan sampai ke pangkuannya.
  3. Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas yang disediakan penerbit. Penulis harus mendapatkan informasi jelas mengenai kepastian biaya yang harus ia keluarkan. Ingat ya, tidak ada biaya tambahan lain diluar kesepakatan awal antara penulis dan penerbit, apalagi pertambahan biaya diluar kesepemahaman antara penulis dan penerbit.
  4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis. Ini jelas konsekuensi yang harus ditanggung penulis.
  5. Penulis menentukan sendiri harga bukunya. Setelah buku diterbitkan, apabila penulis ingin menjual bukunya maka harga buku, penulis sendiri yang menentukan.
  6. Penerbit indie tidak memasarkan buku ke toko buku.
  7. Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika bukunya ingin dibeli orang lain.
Apabila kesepahaman telah tercapai maka penulis silakan bekerja sama denga penerbit indie yang diingininya.
Selain ciri penerbit indie yang bisa dipercaya di atas, maka ada hal lain yang harus menjadi pertimbangan penulis dalam menentukan penerbit indie, penulis harus mempertimbangkan hal berikut dalam menentukan penerbit indie yang ditujunya, yaitu
  1. Biaya
  2. Fasilitas yang diterimanya
  3. Batas maksimal jumlah halaman
  4. Ketentuan dan biaya cetak ulang
  5. Apakah penulis mendapatkan master PDF
  6. Lama penerbitan
  7. Jumlah buku yang didapat penulis.
Point 1-7 adalah bahan pertanyaan yang dapat diajukan penulis sebelum memutuskan akan bekerja sama dengan penerbit indie yang dimaksud apa tidak.
Point penting dari materi kita ini.
Bapak muda ini menawarkan dua penerbit indie yang dapat dijadikan rujukan bagi Bapak Ibu kelas menulis gelombang 24 apabila ingin menerbitkan bukunya. Tanpa bermaksud mengiklankan dua penerbit ini ada satu pernyataan beliau yang menyamankan," Apabila Bapak, Ibu memilih bekerja sama dengan dua penerbit ini, saya siap mengawalnya sampai buku Bapak Ibu sampai ke pangkuan Bapak dan Ibu."
Dua penerbit ini bisa dikatakan sebagai penerbit yang bisa dipercaya oleh Pak Brian, tiga karya solonya telah diterbitkan di penerbit ini. Kedua penerbit itu adalah penerbit Depok dan penerbit Malang.Dari tautan gambar di atas secara terperinci terlihat harga dan fasilitas yang ditawarkan oleh kedua penerbit. Harga yang murah berimbas pada fasilitas yang diterima.
Apabila kita hanya ingin menerbitkan saja karya kita tanpa ingin menjualnya maka penerbit Depok dapat menjadi pilihan. Tetapi, dengan syarat, apabila ingin mencetaknya ulang biaya cetak ulangnya lebih mahal.
Namun, apabila Bapak Ibu, berencana menjual buku tersebut maka penerbit Malanglah yang sebaiknya dipilih, sebab biaya cetak ulangnya jauh lebih ringan.
Jadi, ini adalah peluang bagi Bapak Ibu hebat untuk membiarkan karyanya dibaca oleh banyak orang dan menjadi eksis di dunia menulis.




Rabu, 02 Maret 2022

Menguak Dapur Mayor

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Peetemuan ke-20
Rabu, 02 Maret 2022
Tema
Menguak Dapur Penerbit Mayor

Narasumber : EDI S. MULYANTA
Moderator    : MULYADI


Suara gemuruh pagi membangunkan aku untuk segera beraktivitas, teringat tugas resume di group BM belum dapat kuselesaikan, dengan kumpulan energi baru ini kembali aku niatkan dengan tekad bulat untuk segera membuka dan membaca materi yang sempat tertinggal karena berbagai kegiatan yang lain.

Di pertemuan ke-20 , tim kelas Belajar Menulis  berkenan menghadirkan bapak Edi S. Mulyanta. sebagai narasumber dari Penerbit ANDI Yogyakarta.
Beliau bekerja di Penerbit Andi sejak tahun 2002. Berbagai jabatan telah disandang, mulai dari staff Litbang sampai posisi publishing consultant & e-book development hingga saat ini.
Selain sebagai praktisi dibidang penerbitan, beliau juga seorang akademisi atau dosen. Didunia tulis menulis tentu belaiu tidak diragukan lagi, buku-buku karya beliau telah lama menghiasi toko-toko di Indonesia, umumnya berkaitan dengan dunia teknik. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau sebagai seorang magister dibidang teknik elektro. 
Untuk lebih mengenal beliau bisa kita kunjungi link berikut ini : 

Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor.
Tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.
Dari pengalaman  selama pandemi, buku format digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati.

Secara garis besar posisi penerbit adalah demikian. Jadi yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik.
Buku apa yang bisa kita tulis, kami sarankan mengikuti peraturan pemerintah no 75 (th 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan  no 3 tahun 2017.
Penerbit-penerbit menggunakan arah peraturan pemerintah ini dalam menjalankan roda usahanya.
Kita bisa memilih jenis buku sesuai dengan kompetensi yang kita miliki.
Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntu penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik.
Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.
Ada 4 kuadran yang digunakan untuk penerbit dalam menentukan buku tersebut layak terbit atau tidak di dasarkan pada keilmiahan  dan besar market.
Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal.
Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.
Penerbit biasanya akan melakukan _scouting_ , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut. Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi.
Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi. Kita bisa pelajari lebih dalam lagi dengan mengunjungi link berikut :
Kita bisa mengintip karya-karya yang telah terbit sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi bapak ibu sekalian.
Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM  yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. Nah karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dan yang lainnya.
Trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Banyak plus minus nya apabila menulis keroyokan, terutama angka kredit yang kecil karena dibagi beberapa penulis.
Konsentrasi penulis adalah di Materi yang otentik, dan unik, maka penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan dan Penyajian.

Kesimpulan
Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan buknya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca.




Kamis, 24 Februari 2022

Mengenal Penerbit Indie

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke-17
Rabu, 23 Februari 2022

Tema
Mengenal Penerbit Indie

Narasumber : Mukminin, S.Pd,. M.Pd
Moderator    : Helwiyah



Berikut profil narasumber dapat kita lihat dan kunjungi : 

Diawali dengan perkenalan dan cerita panjang perjalanan beliau menjadi penulis begini ceritanya ; 
Saya Mukminin yang terkenal dengan nama panggilan dan nama pena Cak Inin. Saya alumni belajar menulis bersama PGRI asuhan Om Jay gelombang 8. 
Teman-teman saya di gel.8 Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti, dan bayak lagi tidak bisa menyebutkan semuanya Karena lebih kurang  200 orang. Saya menulis dari nol pada usia 55 tahun ( 2 tahun) yang lalu.
Saya mengikuti pelatihan 30 kali pertemuan bersama Narsum hebat PGRI maka lahirlah buku resume saya yang sekarang terjual laris manis "Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar" dengan kata Pengantar Dr. Ngainun Naim alhamdulillah 1 bulan yg lalu dilantik dan dikukuhkan menjadi guru besar Prof. Ngainun Naim (Dosen UIN Syahid Ali Rahmatullah, Tulungagung). Karena saya tulis dengan hati dan mengikuti petunjuk mentor kini sudah terjual hampir 500 buku. 


Menulis buku antologi  yang di efit olehibu Noralia dengan penerbit Kimia Press Lamongan.


Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yg bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. 
Untuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.
Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kamu terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.
Berikut kata - kata mutiara dari beliau sebagai motivasi bag kita semua :

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali
Kiat sukses menerbitkan buku  :

Tahapan cara menulis dan menerbitkan buku yang tepat, ada 5 tahapan yg harus dilalui: 

1. Prawriting
  • Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
  • Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
  • Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai membuat Draf ( outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai  draf tadi.  
Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai denga EBBI. 

5. Publikasi  
Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 
melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 
Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
  1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis 
  2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email  gusmukminin@gmail.com
 Rincian biaya cetak buku  TERBARU ( TERJANGKAU) di KAMILA PRESS LAMONGAN,  hub. hp/wa Mukminin, 081330944498, 

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", 
termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku: 

A. 60 halaman: 

#  Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000
# Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, 
plus ongkir

B. 70 hlm:  
#  Cetak 5 buku = 570.000
# Cetak 10 buku = 650.000,
. Plus Ongkir

C. 85 hlm : 
 # Cetak 5 buku = 580.000
# Cetak 10 buku = 
660.000

D. 90 hlm:
# Cetak 5 buku = 600.000
# Cetak 10 Buku = 715.000

E. 100 hlm: 
# Cetak 5 buku = 635.000
# Cetak 10.Buku = 725.000

F. 125 hlm: 
# Cetak 5 buku = 650.000
# Cetak 10 buku = 751.000

G. 150 hlm= 
# Cetak 5 buku = 665.000
# Cetak 10 buku = 800.000

H. 200 hlm: 
# 5 buku = 695.000
# 10 buku = 841.000

I. 250 hlm:
# Cetak 5 buku = 725.000
# Cetak 10 buku = 900.000

J. 300 hlm:
# Cetak 5 buku = 753.000
# Cetak 10 buku = 957.000

SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT
Lebihnya dihitung harga cetak ulang :
1.  Cetak buku 60 hlm 
Harga @ 20.000
2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000
7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000

 Ini fasilitasnya: 
Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.

Motivasi untuk kita malam ini :



Selasa, 22 Februari 2022

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke-16
Senin, 21 Januari 2022

Tema
Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd
Moderator     :  Muladi

Berikut ini bisa kita baca profil dan  kunjungi  alamat blog beliau :

Tak dapat di bayangkan sebelumnya kalau selama ini belajar menulis sudah mencapai materi  menyusun buku, semakin bertambah materi tentunya semakin bertambah pengetahuan tentang ilmu menulis, terima kasih kepada seluruh Narasumber dan moderator yang selalu sabar dan ikhlas  untuk  berbagi ilmu dan waktunya. 

Langkah - langkah menyusun buku  secara sistematis  menurut pengalaman beliau :

  1. Dalam menulis dan menyelesaikan tulisan, saya masih memegang prinsip CLBK. Apa itu CLBK? Coba Lakukan Budayakan dan Kosistensi.
  2. Menulis tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. Bagi saya, COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
  3. Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, bairkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.
  4. Menulis harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN! Bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup saya dan teman-teman. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. Sebuah buku yang terbit dari penerbit.
  5. Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis yang saya anut. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.
  6. Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten, inilah yang saya sebut CLBK dalam menulis. Istilah ini boleh menjadi pemberi semangat dan pendorong kepada teman-teman untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan.
  7. Nah, tentunya calon naskah teman-teman telah siap. PASTI YA. Minimal dari resume materi-materi yang telah disajikan puluhan narasumber sebelumnya. Lebih luar biasa lagi jika teman-teman telah memiliki naskah solo.
  8. Seperti apa cara sistematis yang saya lakukan dalam menyelesaikan tulisan?
  9. Saya melakukan seperti yang terdapat dalam tautan berikut ini https://youtu.be/eePQwyHAcjw
  10. Tambahannya ada di sini https://youtu.be/jXPr59aWJSc
  11. Menyelesaikan tulisan akan terjadi oleh karena konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita, kemudian kita susun secara sistematis. Demikian sharing saya malam ini. Semoga membantu teman-teman menyelesaikan tulisan. Salam bahagia. 

Cara menumbuhkan konsistensi dalam menulis adalah fokus, bangun minat menulis dan miliki motivasi bahwa saya harus menghasilkan sebuah buku ber-ISBN. Awalnya memang tersendat oleh karena banyak faktor, seperti pekerjaan, capek, kegiatan sosial, dll. Konsistensi akan ada seiring minat menulis telah ada. Jika ada kendala, jangan mundur. 
Membuat buku solo, sebagai buku pertama, biasanya penulisnya sendiri malu-malu. Mulailah promosikan ke rekan-rekan kerja di sekolah atau komunitas. Tulisan ada pembaca atau tidak, sebenarnya menunggu waktu. Akan ada masanya buku itu terbaca. Ambil hikmahnya saja, terus menulis, pasti bisa. Selama niat menulis ada.

Pesan beliau : 
Jangan berhenti menulis sebelum terbit buku ber-ISBN. Fokus pada penyelesaian tulisan. Abaikan pembaca dan jumlahnya. Percaya diri pada kemampuan menulis pribadi lepas pribadi. Setiap penulis memiliki takdir tulisannya sendiri. Selalu siap CLBK kapan pun dan di mana pun.  

Sabtu, 19 Februari 2022

Konsep Buku Nonfiksi

Pelatihan Belajar Menulis PGRI 
Pertemuan ke-15
Jum'at, 18 Februari 2022
Tema 
Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber : Musiin, M.Pd
Miderator     :  Dail Ma'ruf


Berikut  profil narasumber kita malam ini : 

Nama : Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. 

Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang. 

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo 

Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Untuk saat ini, Bu Iin juga bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk Wilayah Kabupaten Kediri. Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)

Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

Menulis Artikel populer di majalah online

Editor Buku

  1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
  2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)

Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.

Pertemuan malam ini dengan tema 

Konsep Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi bersifat faktual atau merupakan peristiwa ysng benar - benar terjadi dalam kehidupan sehari - hari. Bagi penulis awal ketakutan  yang di rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

  1. Takut tidak ada yang membaca.
  2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
  3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat kita merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

Dengan cara kita mengikuti kelas menulis bimbingan Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko.  Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Kekuatan menulis ini akan menjadi sangat berarti jika terus kita berlatih dan menambah ilmunya dari mereka para Master penulis.Bapak Ibu penulis hebat.

Prof. Eko di ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko,  kita bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai diri sendiri. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. 

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Ada berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip  tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan membuat kita cinta menulis.

Sebelum menulis, kita harus tahu mengapa kita harus menulis?

Alasan  menjadi penulis adalah :

  • Mewariskan ilmu lewat buku.I
  • Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
  • Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

  1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
  2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
  3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang di pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. 

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah :

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan

Langkah Pertama Pratulis :

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Langkah Pertama Pratulis :

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Untuk memilih tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lainnya.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8.     Membaca buku

Jika ada ide maka segeralah menulis, karena ide itu mudah datang dan mudah pergi.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

  • Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  • Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  • Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ; 
  • Penemuan yang telah didapatkan.
  • Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka di ajukan  dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

  1. Pembagian Generasi Pengguna Internet
  2. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

  1. Media Sosial
  2. UU ITE
  3. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

  1. Pengertian
  2. Elemen
  3. Pengembangan
  4. Kerangka Literasi Digital
  5. Level Kompetensi Literasi Digital
  6. Manfaat
  7. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
  8. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
  1. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
  2. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
  3. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, ikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel 

Anotomi Buku
  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua Menulis Draf :
  1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga Merevisi Draf :
  1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  2. Memeriksa gambaran besar dari naskah
Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) :
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Hambatan-hambatan dalam menulis : 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis

Cara mengatasi hambatan tersrbut : 
  1. Banyak membaca
  2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  3. Disiplin menulis setiap hari.
  4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)


Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.
Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar



Salam literasi!


Sri Mustari Handayani
Pangandaran

Rabu, 16 Februari 2022

Menulis Buku Terbaik Perpusnas

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke 14
Rabu 16 Februari 2022
Tema 
Menulis Buku Terbaik Perpusnas

Narasumber : Dr.Mudafiatun Isriyah
Moderator    : Widya Setianingsih



Berikut ini profil dari narasumber kita malam ini :
Dr. Mudafiatun Isriyah adalah dosen dan pengajar di FIP prodi BK UNIPAR Jember. Beliau juga penulis buku terbaik PERPUSNA. Buku duet dengan Prof Ekoji yang berjudul Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal ISBN: 978-623-01-0786-3. Menghantarkan Beliau menjadi Pemenang Buku Terbaik 1 (Tema Pendidikan Jarak Jauh) Perpusnas 13 September 2021) .
Pertemuan kali ini beliau beri judul :

 Menulis itu Indah

Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa, namun tidak semua orang terampil berbahasa dapat menulis dengan baik. Menulis memang tidak mudah, tetapi jangan kita bayangkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang sangat sulit dan jangan pula pernah berpendapat bahwa menulis sangat erat kaitannya dengan bakat.

Menulis sama dengan keterampilan-keterampilan yang lain seperti keterampilan membuat kue, membuat anyaman, berhitung, komputer, dan lain-lain yang dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dan mempraktikkannya. Setiap keterampilan yang diperoleh dengan cara mempraktikkannya harus sering diulang-ulang atau dilatih secara menerus dan  berkesinambungan.

Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa,  jika kita  adalah guru bahasa Indonesia, selanjutnya pasti kita mengerti. Tidak ada pilihan lain, suka atau tidak suka harus bisa menulis atau mengarang.

Sulit membayangkan seseorang yang harus mengajarkan menulis tetapi tidak pernah memiliki pengalaman menulis. Sukar diterima akal sehat seseorang yang membenci mengarang, dapat mengajarkan mengarang dengan baik kepada para siswanya. Lalu, bagaimana nasib pengajaran menulis yang kita lakukan? Bagaimana pula proses dan hasil belajar menulis yang akan dialami siswanya?

Salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar dari menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa, mengapa, dan bagaimana menulis itu.

Hakikat menulis yang diharapkan dapat membekali kita dengan wawasan tentang konsep menulis dan konsep menulis sebagai proses :

  1. Menjelaskan pengertian menulis;
  2. Menguraikan manfaat menulis;
  3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keengganan seseorang dalam menulis; 
  4. Menerangkan mitos-mitos dalam menulis;
  5. Menemukan hubungan menulis dengan berbagai aspek keterampilan berbahasa lainnya;
  6. Menjelaskan pengertian menulis sebagai proses; 
  7. Menjabarkan setiap fase dalam proses menulis
Menulis pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, dalam menulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah:

  1. Penulis sebagai penyampai pesan,
  2. Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis
  3. Saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca
  4. penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.

Fungsi dan tujuan menulis : 

  • Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.
  • Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  • Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
  • Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.
  • Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.

Tujuan Menulis: 

  •  Mengubah keyakinan pembaca.
  • Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.
  • Merangsang proses berpikir pembaca.
  • Menyenangkan dan menghibur pembaca.
  • Memberitahu pembaca.
  • Memotivasi pembaca

 Manfaat menulis adalah meningkatan kecerdasan, mengembangkan insiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, mendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.

Hairston (Nursisto, 1999: 8) memaparkan beberapa manfaat menulis sebagai berikut : 

  1. Sarana untuk menemukan sesuatu.
  2. Memunculkan ide baru.
  3. Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai konsep atau ide.
  4. Melatih sikap objektif pada diri seseorang.
  5. Membantu menyerap dan memproses informasi.
  6. Melatih untuk berpikir aktif

Kata kuncinya  sebuah tulisan jika tidak merujuk dari para ahli sebelumnya, maka tulisan itu HAMPA

Ide tulisan biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan cara membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, menghadiri seminar, mengamati fenomena di masyarakat, atau berasal dari sumber lainnya.

Bila mendapatkan ide, segeralah menulis di kertas, buku catatan atau media lainnya agar bisa ditindak lanjuti bila telah punya waktu untuk memulai proses penulisan. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari hilangnya ide saat itu.

Pada saat menulis dengan hati, saat menulis Novelty akan di dapat. Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan.  Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty.


Satu hal yang bisa membuat kita bisa mengerjakan sesuatu adalah sehat, dengan sehat dan niat semuanya yang kita inginkan dan  rencanakan insyaallah bisa terlaksanakan dengan baik.


Salam literasi


Sri Mustari Handayani

Pangandaran

Proofreading Sebelum Menerbitkan Buku

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke-13
Senin, 14 Februari 2021
Tema
Proofreading Sebelu Menerbitkan Buku
Narasumber : Susanto, S.Pd
Moderator    :  Muladi


Berikut profil Moderator malam ini :

Nama : Muliadi

Asal    : Tolitoli, Prov. Sulawesi  Tengah

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Tolitoli

Berikut ini juga profil Narasumber kita :

Permintaan maaf yang setulus - tulisnya kepada yang terhormat Moderator dan Narasumber pada tanggal 14 Februari malam, saya tidak bisa mengikuti jalannya pelatihan  meski lewat WA group karena sepulang dari sekolah tempat kerja, badan saya kurang enak dan setelah selesai solat magrib  demam tinggi sehingga tidak bisa berbuat apa - apa, selalu tersirat dalam pikiran saya kalau malam itu adalah pertemuan ke 13 Pelatihan menulis namun apalah daya tubuh ini lemah dan panas dingin juga hidung mulai mampet sungguh tidak enak rasanya. Hanya ada paracetamol satu - satunya obat yang bisa saya harap dapat segera memulihkan badan yang sudah lemah seperti ini. Keesokan hari segera saya berobat ke dokter, dan alhamdulillah hari ini sudah mulai membaik. Tak sabar rasanya ingin sekali membuka dan membaca materi ini agar bisa kemudian menuliskan resume ini.
Perlahan dan tetap dalam kepastian saya harus bisa. Alhamdulillah....niat dan semangat ini bisa menjawab semua keresahan dua hari lalu, inilah ilmu yang aku cari dalam deretan WA group yang sudah panjang bagaikan  gerbong kereta yang berisikan bahan sembako yang sangat dibutuhkan orang.

Proofreading/ uji baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Contoh :

 Kalimat yang saya kutip "Hmm...aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici.m

Masih bisa diperbaiki:

"Hmm ... aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo," kata Cici. 

Tanda Elipsis/Titik Tiga (...)  dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan jeda pada dialog.

Menurut PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.

Kata "kata" ditulis dengan huruf kecil, ini berkaitan dengan aturan penulisan "dialog tag". Untuk ini mazmo sangat ekspert dan mungkin sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata, dapat diminimalkan.

Dalam tahap pembacaan tentu saja tidak sama dengan tahap editing. Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Tugas seorang proofreader tidak hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji baca dapat diterima logika dan dipahami.

seorang proofreader harus dapat mengenali apakah sebuah kalimat efektif atau tidak, susunannya sudah tepat atau belum, substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak. Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Proofreading harus dilakukan karena  merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Karena itu,  proofreader bertindaklah sebagai seorang pembaca dan menilai karya penulis secara objektif.

Langkah - langkah kerja proofreader sebagai pembaca : 

  1. Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
  2. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
  3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
  4.  Cek ejaan, ejaan merujuk ke KBBI, - tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI, konsistensi nama dan ketentuannya, dan perhatikan judul bab dan penomorannya.
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Berikut link vidio yang bisa kita kunjungi dan pelajari lebih jelasnya lagi : 

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

https://ummumqz.blogspot.com/2022/02/jimat.html

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

https://id.quora.com/Bagaimana-penulisan-yang-tepat-hp-HP-atau-Hp


Rajinlah membaca, karena dengan membaca kita menjadi tahu  semuanya, dan bisa menuliskan apa yang kita dapat ketahui.



Salam literasi, tetap semangat


Sri Mustari HandayaniP

Pangandaran


Jumat, 11 Februari 2022

Mengelola Majalah Sekolah

 Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke -12
Jum'at 11 Februari 2022
Tema
Mengelola Majalah Sekolah 
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag
Moderator   :   Maesaroh

Berikut ini profil  dan prestasi narasumber kita malam ini,  bisa dilihat pada alamat blogger berikut :

Diiringi suara hembusan angin dan hujan rintik - rintik tak mematahkan semangatku  untuk terus mengikuti kegiatan pelatihan malam ini dengan jamuan istimewa yang mulai  dihidangkan sang moderator ibu Maesaroh untuk peserta pelatihan menulis angkatan 24, walaupun kegiatannya dilaksanakan secara daring namun serasa bertemu tatap muka bersama para tokoh dan guru menulis saat ini.

 Majalah sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat dan diedarkan sekolah, dari sekolah untuk sekolah.
Sebelum kita membuat majalah sekolah. Kita harus tahu apa saja dapur dari majalah itu. 
Ibaratnya mau memasak kita harus tahu resep, bahan, yang akan kita gunakan untuk meramu masakan agar tidak salah resep. Jadi diawal kita harus tahu apa itu definisi majalah, isi, penyusunan dan sebagainya.

Menurut  KBBI majalah merupakan terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

Menurut Waktunya,  penerbitannya, majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya.

Langkah  - langkah menerbitkan majalah sekolah : 

  1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah 
  2. Mengajukan Proposal, membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dan sebagainya. 
  3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dan lainnya. 
  4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dan lainnya.

Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Langkah selanjutnya setelah proposal disetujui adalah menyusun redaksi majalah sekolah. Carilah guru - guru yang mau dan bersedia belajar untuk menjadi crewnya. 

Susunan Redaksi Majalah Sekolah

  1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah 
  2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolahugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 
  3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
  4. Editor,tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan
  5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
  6. Fotografer  Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
  7. Layout, tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
  8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Manfaat Majalah Sekolah
  • Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa
  • Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
  • Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)
  • Sarana publikasi sekolah di masyarakat 
  • Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah
  1. Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.
  2. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspiras  
  3. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 
  4. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
  5. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.
  6. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 
  7. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.
  8. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll. 
  9. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll. 
  10. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.
  11. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.
  12. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dan sebagainya.
Dalam hai ini butuh kreativitas dari guru agar menu sajian majalah lebih beragam. 
Misalnya artikel cerita bergambar , kita cari siswa atau guru yang pintar menggambar.
Agar majalah kita memiliki hak paten  maka harus mengajukan ISSBN, hubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.
7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:
1. Biaya cetak majalah
2. Membayar HR crew
3. Pembelian hadiah kuiz dll

Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 
  1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP
  2. BOSDA, pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
  3. Sponsor. Bisa dengan menggandeng  wali murid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.
Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel, Photoshop untuk layout dan yang lainnya dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Berikut syarat membuat ISSBN : 
  • Surat permohonan di atas kertas kop surat, ditandatangi pimpinan dan distempel basah
  • Halaman judul.
  • Balik halaman judul.
  • kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Nama majalah. 


*Dari etalase rembulan biarkan kuintip jejak mu lewat sajak ilmu yang dinarasikan dalam untaian pena pada malam ini*
*Menulislah seperti embun yang ketika jatuh ke bumi membawa pengetahuan, dan melangit ke Arsy menjadi keabadian* 


Salam literasi, tetap semangat!!


Sri Mustari Handayani
Pangandaran

Pemasaran Buku

Pelatihan Belajar Menulis PGRI Pertemuan ke-19 Senin, 28 Februari 2022 Tema Pemasaran Buku Narasumber : Agus Subardana Moderaror    : Raliya...